5 Jenis Daun Sawi Ini Sering Banget Kamu Lihat
Nov 23, 2020 by Alfin
Sawi adalah sekelompok tanaman yang dimanfaatkan daun dan bunganya sebagai bahan pangan, baik segar atau diolah terlebih dahulu. Kandungan vitamin dan rasanya yang segar membuat sawi banyak digemari, apalagi tanaman hortikultura ini bisa memperbaiki dan memperlancar pencernaan.
Sawi rupanya memiliki beberapa varietas yang biasa dibudidayakan. Penasaran dengan macam-macam sawi? Simak ulasan berikut ini dulu, yuk!
1. Sawi Hijau (Pakchoy)

Sawi hijau (Brassica rapa var. Parachinensis L.) masih termasuk dalam famili Cruciferae seperti kubis, brokoli, dan lobak. Itulah yang menjadi sebab morfologinya mirip pada sistem perakaran, struktur batang, bunga, buah (polong), dan bijinya. Sawi hijau juga tumbuh lebih cepat dan tahan pada suhu rendah.
Sawi menjadi salah satu komoditas sayuran penting di Indonesia, walaupun bukan tanaman asli tanah air. Pengembangan agribisnis dan agroindustri lah yang menjadikan sawi sebagai sumber pendapatan di sektor pertanian Indonesia. Dan permintaan sawi dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Baca juga : 10 jenis selada mana yang kamu suka ?
Kandungan kalsium per 100 gram sawi hijau yakni sebanyak 115 mg, dengan kandungan besi 1,64 mg per 100 gram. Kandungan vitamin, karbohidrat juga mineral ainnya dalam sayur tidak dapat digantikan dengan makanan pokok karena itulah konsumsi sayuran menjadi penting.
Sawi jenis ini jarang dikonsumsi dalam keadaan segar karena rasanya yang agak pahit. Daunnya sama lebar dengan sawi putih namun dengan warna hijau yang lebih tua, dengan daun yang pipih dan berliku tapi kuat. Begitupun dengan batangnya yang pendek tetapi tegap.
2. Sawi Putih

Jenis sawi yang satu ini juga tak kalah populer lho, sawi putih memiliki rasa paling enak diantara jenis sawi lainnya. Tak heran jika jenis inilah yang paling banyak dikonsumsi masyarakat. Sawi putih (Brassica juncea L.) masuk kedalam famili Brasscaceae, asalnya dari Tiongkok dan Asia Timur.
Karena sawi putih populer karena rasanya yang enak dibandingkan sawi lainnya, masyarakat biasanya mengkonsumsi sawi ini dengan cara diolah menjadi sup atau asinan, beberapa orang menyukainya jika ditumis.
Kandungan vitamin dan mineral dalam sawi tak bisa dianggap remeh, dalam 100 gram sawi segar terdapat kandungan protein sebesar 2,3 g, 0,3 g lemak, 4 g karbohidrat, 1.940 mg vitamin A, 0,09 mg vitamin B, 102 mg vitamin C, 220 mg kalsium, 38 mg fosfor, dan juga 2,9 mg zat besi. Selain enak, manfaatnya pun berlimpah.
Mirip dengan daun kubis, daun sawi putih saling bertumpuk satu sama lain sehingga membentuk krop bulat panjang berwarna putih. Bunga sawi putih strukturnya terdiri dari kelopak daun berwarna hijau dengan mahkota daun berwarna kuning muda, dan benang sari bertangkai pendek.
Tanaman ini sangat cocok ditanam pada tanah gembur dengan kandungan humus yang banyak, subur, serta drainase yang baik. Hal ini karena sawi putih tidak tumbuh dengan baik pada air yang tergenang.
3. Caisim

Terkenal dengan rasanya renyah bercampur segar, ditambah sedikit sekali rasa pahit rupanya caisim banyak juga digemari. Biasanya caisim diolah dengan cara ditumis atau dioseng. Selain itu, caisim juga banyak digunkan oleh pedagang masakan Cina hingga pedagang mie bakso dan mie ayam.
Baca Juga:
- Tips beli rumah dari developer
- Mengenal desain interior wabi-sabi ala jepang
- 5 keuntungan tinggal di apartemen
Karena itulah caisim juga dikenal dengan nama sawi bakso dan merupakan jenis yang paling banyak dijumpai di pasar. Caisim memiliki bentuk daun yang lebar memanjang dan tipis berwarna hijau. Tangkai daunnya panjang berdiameter kecil dengan warna putih kehijauan.
Sama seperti jenis sawi lainnya, sawi bakso ini bisa ditanam sepanjang tahun. Baik itu di dataran tinggi maupun dataran rendah. Sebenarnya bentuknya hampir serupa dengan sawi hijau, namun ukurannya lebih kecil. Rasanya juga lebih renyah dengan rasa manis, walau ada sedikit sekali rasa pahit.
4. Sawi Keriting

Pernah dengar sawi keriting? Namanya diambil karena ciri khas bentuk daunnya yang keriting. Sawi jenis ini memiliki bentuk tangkai daun berwarna putih atau hijau pucat dengan bagian daun hijau yang mulai tumbuh dari pangkal daun, sawi keriting bisa dibilang mirip dengan sawi hijau biasa.
Tangkai daunnya ini lebar sekaligus pipih berkelompok ditengah, membuat bentuk daunnya keriting. Namun dilihat dari struktur sawi keriting ini mirip dengan sawi putih. Bisa dikatakan tidak berbatang karena jenis batangnya yang tipis dan hanya terdapat pada pangkal tangkai daun.
Hanya saja sawi keriting memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dari sawi putih yang lebar, besar, dan padat. Sawi seperti ini biasa diolah menjadi lalapan bersama sambal, ditumis untuk campuran sayur capcay ataupun sebagai teman makan mie.
5. Sawi Huma

Sifatnya yang tak tahan terhadap genangan air membuat sawi ini kebanyakan ditanam setelah musim penghujan berakhir. Sawi huma akan tumbuh dengan baik ditempat-tempat yang kering seperti huma dan tegalan.
Sawi huma memiliki bentuk batang yang kecil dan berukuran cukup panjang, tidak seperti hijau yang memiliki batang cukup besar. Tangkainya sendiri berukuran sedang juga bersayap. Ciri daun sawi huma adalah bentuk daunnya yang sempit dan panjang, untuk warnanya daun ini berwarna hijau keputihan.
Rupanya, pengolahan sawi ini juga bisa dioseng atau ditumis dengan tambahan cabe merah atau hijau, tentunya ditambahkan juga bawang sebagai bumbu pelengkap.
Baca artikel lainya :
Anda Juga Mungkin Menyukai Beberapa Artikel Ini
Kenali Perbedaan Balcklist Nasional dan Slik
Yuks Kenali Perbedaan PPJB Dan AJB
Tips Pakai Paylater Agar Terhindar Dari Gagal KPR
Pasca Data Inflasi AS, Pasar Kripto Terlihat Naik Turun
Jelang Data Inflasi AS Pasar Kripto Masih Terpantau Stagnan
Makin Menarik MPX Logistics (MPXL) Menuju IPO
5 Perumahan Town House Di Kota Jakarta