Kesesuaian Lahan Di Kabupaten Purworejo
Jul 10, 2020 by fidiyati
Geologi Lingkungan adalah interaksi antara manusia dengan lingkungan geologis yang terdiri dari unsur-unsur fisik bumi (batuan, sedimen, tanah dan fluida) dan unsur permukaan bumi, bentang alam dan proses-proses yang mempengaruhinya.
Salah satu bidang geologi yang digunakan di dalam perencanaan wilayah dan kota adalah perpetaan, seperti peta topografi, kemiringan lereng, tata guna lahan, rawan bencana, dan lain-lain. Peta-peta tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk proses pembelajaran, analisis dan survei.
Dalam proses penentuan suatu kapabilitas lahan, peta berperan penting karena akan digunakan dalam proses analisis. Penentuan kapabilitas lahan dapat ditujukan berdasarkan fungsi yang diinginkan seperti penentuan kawasan pemukiman, industri, pertanian dan sebagainya.
Penelitian ini dilakukan pada peta daerah Kecamatan Butuh, Kecamatan Grabag, Kecamatan Ngombol. Kabupaten Purworejo adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di pesisir selatan Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Purworejo terletak pada posisi 109o 47’28” – 110o 8’20” Bujur Timur dan 7o 32’ – 7o 54 Lintang Selatan.
Untuk data penduduk agregat kabupaten purworejo di bulan juli 2014 adalah 805.812 penduduk, dimana 406.130 Laki - Laki dan 399.682 Perempuan jumlah tersebut di peroleh dari data penduduk 16 kecamatan (Badan Pusat Statistik Purworejo, 2015).
Kabupaten Purworejo merupakan daerah agraris, sebagian besar lahan digunakan untuk pertanian, begitu pula mata pencaharian penduduk sebagian besar sebagai petani. Luas lahan pertanian sebagian besar sawah berpengairan non teknis dan tadah hujan. Selain ditanami padi, sebagian lahan di daerah tersebut ditanami jeruk. Komoditi unggulan kabupaten purworejo memiliki berbagai macam seperti peternakan, pertanian, perkebunan, perikanan, industri, pariwisata dan yang paling diunggulkan adalah sektor pertanian.
Jumlah desa dan luas wilayah penelitian di Kabupaten Purworejo

Kapabiltas lahan menggabarkan potensi fisik lahan secara umum untuk berbagai penggunaan dengan mempertimbangkan resiko kerusakan lahan dan faktor-faktor pembatas lahan. Biasanya yang digunakan adalah unsur lereng, kedalaman efektif tanah, tekstur, drainase, kepekaan erosi dan faktor pembatas. Kapabilitas lahan yang dituangkan bisa berbentuk dalam peta yang mirip dengan zonasi sifat fisik lahan, dimana pemakai diberi kebabasan menginterprestasinya untuk tujuan rencana penggunaan lahan yang diinginkan (Mulyono Sadyohutomo, 2013).
Ada dua cara dalam menyajikan kemampuan lahan, yaitu (1) dengan cara membuat kelas lahan, (2) dengan cara menyajikan potensi lahan secara apa adanya. Dengan menentukan kelas kemampuan lahan pada cara pertama berarti ini telah mengasumsikan penggunaan lahan untuk pertanian walaupun masih secara umum. Pada cara yang kedua lebih mementingkan potensi fisik yang menonjol tanpa membuat kelas untuk penggunaannya. Pemakai diberi kebebasan unutuk menginterpresrasikan potensi yang disajkan untuk penggunaan tanah yang diinginkan.
Terdapat 3 jenis peta yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Peta Penggunaan Lahan

a. Kecamatan Butuh
Luas lahan sawah 2.671 ha, bukan lahan sawah 1.177 ha, bukan lahan pertanian 769 ha.Dari data tersebut dapat diketahui bahwa Kec. Butuh didominasi oleh sawah. Di kawasan ini hanya terdapat 1 industri sedang.
b. Kecamatan Ngombol
Luas lahan sawah 3.541 ha, bukan lahan sawah 1.427 ha, bukan lahan pertanian 559 ha. Di kawasan ini tidak terdapat industri sedang maupun besar. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa Kec. Ngombol didominasi oleh sawah.
c. Kecamatan Grabag
Luas lahan sawah 2.619 ha, bukan lahan sawah 3.224 ha, bukan lahan pertanian 649 ha. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa Kec. Grabag didominasi oleh bukan lahan sawah. Di kawasan tersebut terdapat 1 industri sedang dan 1 industri besar.
2. Peta Kemiringan Lereng

Kecamatan Butuh, Grabag, dan Ngombol Memiliki kemiringan lereng 0-8%. Jenis lahan datar sehingga baik digunakan untuk pemukiman, dan potensi bencana yang mungkin terjadi adalah banjir.
3. Peta Rawan Bencana

Dilihat dari peta rawan bencana dapat diketahui bahwa Kabupaten Purworejo berpotensi terhadap banjir karena mayoritas berada pada kelerengan 0-8%, juga berpotensi terhadap bencana tsunami rendah, sedang, dan tinggi karena letaknya yang berdekatan dengan Samudera Hindia.
Tabel dari Kelas Lereng Terhadap Kesesuaian Lahan


Hasil dari proses penelitian terhadap kapabilitas lahan untuk permukiman menghasilkan 47 matriks, berikut ini hasil analisisnya:

Tata guna lahan Kec. Butuh, Kec. Grabag, Kec. Ngombol adalah mayoritas digunakan untuk kawasan pemukiman dan persawahan dan rata – rata memiliki kelerengan lahan 0 – 8% sehingga pemanfaatan lahan tersebut sudah sesuai.
Dari hasil penelitian terhadap 47 matriks dengan mengacu pada kapabilitas lahan terhadap pemukiman maka diperoleh: 12 matriks dengan hasil sangat sesuai, 22 matriks dengan hasil sesuai, 3 matriks dengan hasil kurang sesuai, dan 10 matriks dengan hasil sangat kurang sesuai. Hasil mayoritas matriks mengatakan sesuai, sehingga Kec. Butuh, Grabag, dan Ngombol sesuai untuk dijadikan sebagai lahan pemukiman.
Walaupun Mayoritas Tata Guna Lahan sudah sesuai tetapi masih ada beberapa titik yang sangat tidak sesuai seperti pemukiman yang ada di daerah pesisir karena memiliki potensi bencana tsunami yang besar sehingga sebaiknya dipindahkan sesuai tata guna lahan yang sudah ditentukan.
Referensi
Ryfoc, Fyrcof. 2015. Profil Lengkap Kotaku Kabupaten Purworejo. Diakses dari http://www.begal-tech.com/2015/04/profile-lengkap-kotaku-kabupaten-purworej o.html (05 Juli 2018).
Sadyohutomo, Mulyono. 2013. Tata Guna Tanah dan Penyelerasian Tata Ruang.
Surabaya: Pustaka Pelajar.
Sari, Maya. 2015. Jenis-Jenis Peta dan Fungsinya. Diakses dari https://ilmugeog rafi.com/kartografi/jenis-jenis-peta (05 Juli 2018).
Baca artikel lainya :
Anda Juga Mungkin Menyukai Beberapa Artikel Ini
5 Perumahan Town House Di Kota Jakarta
4 Hal Ini Membuat Balkon Apartemen Wajib Ada
Kedung Rejo Desa Di Perbatasan Kota dan Kabupaten Malang
Mengenal Desa Kelurahan Di Kedung Kandang Malang
Yuks Mampir Sejenak Di Kampung Warna Warni Jodipan
Pasir Berbisik Objek Wisata Terkenal Di Gunung Bromo
Mengenal Konsep Rumah Tumbuh dan Kelebihannya