Subscribe Dengan Account Google untuk mendapatkan update info terbaru dari property145.com
Mengenal Jenis-Jenis Besi Cor

Besi adalah unsur kimia dengan simbol Fe (dari bahasa Latinferrum) dan nomor atom 26. Merupakan logam dalam deret transisi pertama.[3] Ini adalah unsur paling umum di bumi berdasarkan massa, membentuk sebagian besar bagian inti luar dan dalam bumi. Besi adalah unsur keempat terbesar pada kerak bumi. Kelimpahannya dalam planet berbatu seperti bumi karena melimpahnya produksi akibat reaksi fusi dalam bintang bermassa besar, di mana produksi nikel-56 (yang meluruh menjadi isotop besi paling umum) adalah reaksi fusi nuklir terakhir yang bersifat eksotermal. Akibatnya, nikel radioaktif adalah unsur terakhir yang diproduksi sebelum keruntuhan hebat supernova. Keruntuhan tersebut menghamburkan prekursor radionuklida besi ke angkasa raya.

Seperti unsur golongan 8 lainnya, besi berada pada rentang tingkat oksidasi yang lebar, −2 hingga +6, meskipun +2 dan +3 adalah yang paling banyak. Unsur besi terdapat dalam meteorit dan lingkungan rendah oksigen lainnya, tetapi reaktif dengan oksigen dan air. Permukaan besi segar tampak berkilau abu-abu keperakan, tetapi teroksidasi dalam udara normal menghasilkan besi oksida hidrat, yang dikenal sebagai karat. Tidak seperti logam lain yang membentuk lapisan oksida pasivasi, oksida besi menempati lebih banyak tempat daripada logamnya sendiri dan kemudian mengelupas, mengekspos permukaan segar untuk korosi.

Besi cor ternyata memiliki beberapa jenis. Setiap jenisnya mempunyai karakteristik yang berbeda. Bagaimana karakteristik dan pengertian besi cor tersebut?

1) Besi Cor Kelabu

Besi cor kelabu merupakan jenis besi tuang yang paling banyak digunakan. Mengapa disebut “kelabu”? Warna kelabu tersebut rupanya berasal dari bidang patahan yang melintasi serpih-serpih grafit. Bidang patahan itulah yang membedakan besi cor kelabu dengan jenis besi cor lain.

Pembuatan besi cor kelabu melibatkan karbon, silikon, dan mangan. Khusus untuk karbon (C) dan silikon (Si), keduanya memegang peranan penting untuk menentukan grade atau kualitas besi cor. Karbon dan silikon merupakan unsur yang sangat berpengaruh ketebalan dinding. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan kekuatan tarik, tebal benda, serta struktur yang dikehendaki. Komposisi karbon dan silikon yang paling ideal memiliki kadar sebesar 0,1% hingga 0,5%.

2) Besi Cor Putih

Karakter atau ciri khusus besi cor putih dapat diamati melalui area permukaan patahan yang berwarna putih. Sifat besi cor ini sangat keras dan getas, mengingat struktur mikronya berasal dari perlit dan sementit. Besi cor putih bersifat tidak mudah aus dan tahan terhadap korosi karena adanya proses perusakan reaksi kimia pada saat pembuatan.

Umumnya, besi cor putih digunakan untuk membuat komponen mesin seperti gerinda, dapur pemanas, dan alat penghancur. Lantaran sifat besi cor putih yang sangat keras dan getas, maka diperlukan perlakuan khusus.

Untuk melunakkan besi cor putih, dibutuhkan heat treatment (pemansaran) pada temperatur 8.500 derajat Celcius. Akan tetapi, proses tersebut hanya boleh dilakukan dalam keadaan buntu atau darurat. Pengendalian sifat besi cor putih yang lebih direkomendasikan yaitu menggunakan teknik iron chill atau proses pendinginan.

3) Besi Cor Mampu Tempa

Besi cor mampu tempa merupakan produk olahan dari besi cor putih. Untuk membuat besi cor mampu tempa, Anda memerlukan besi cor putih yang dipanaskan dengan suhu 800 hingga 900 derajat Celsius. Selama proses pemanasan berlangsung, Anda wajib memastikan kestabilan atmosfer agar produk besi terhindar dari oksidasi.

Penggunaan besi cor mampu tempa dapat dijumpai pada pembuatan sabuk penghubung, lintasan kereta api, serta kaus khusus yang digunakan di dunia otomotif. Jenis besi ini memiliki sifat ulet dan kemampuan tempa yang sangat baik sehingga bersifat tahan lama.

4) Besi Cor Nodular

Besi cor nodular memiliki tingkat keuletan yang setara dengan baja. Dibandingkan besi cor kelabu, besi cor nodular jauh lebih kuat mengingat struktur mikronya yang berasal dari perlit dan ferit. Untuk meningkatkan kekuatannya, diperlukan perlakuan khusus, seperti menambahkan bahan dari bainit dan martensit.

Besi cor nodular juga dikenal dengan nama besi tuang ulet karena sangat tahan terhadap korosi dan temperatur tinggi. Umumnya, besi cor nodular digunakan pada alat-alat pertanian seperti mesin diesel, poros engkol, kepala silinder, roda gigi, traktor, dan lain-lain.

Sama seperti produk besi lain, besi cor juga memiliki standar tertentu untuk menentukan kadar kualitasnya. Beberapa di antaranya adalah SAE (Society of Automotive Engineers), ASI (American Iron and Steel Institute), serta UNS (Unified Numbering System).

Baca artikel lainya :

Anda Juga Mungkin Menyukai Beberapa Artikel Ini