Panen Cuan Dari Bertani Pohon Emas Hijau
Jan 07, 2021 by Alfin
Bertani merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat dikawasan nusantara, dari bertani dengan lahan garapan sempit sampai dengan lahan garapan luas. Kawasan nusantara yang merupakan kawasan hujan tropis memang sangat tepat untuk bertani karena curah hujan yang tinggi.
Berbicara tentang pemanfaatan lahan pertanian terutama lahan dengan tingkat kemiringan tinggi, masyarakat sejak jaman dahulu telah memanfaatknya dengan menanam berbagai macam kayu seperti kayu jati, sono keling dan juga mahoni.
Dewasa ini kebutuhan akan kayu semakin meningkat namun ketersediaan bahan baku kayu sangat terbatas. Hal ini lebih banyak dikarenakan masa pertumbuhan kayu yang lambat, terutama untuk industri kerajinan rumah tangga yang sebelumnya memanfaatkan kayu jati, kini mulai di siasati dengan kayu-kayu lain seperti mahoni dan sejenisnya.
Selain industri kerajinan rumah tangga, ada juga industri kertas dan konstruksi, di dua sektor industri ini paling banyak membutuhkan kayu sebagai bahan baku. Namun ketersediaan bahan baku yang sedikit akhir-akhir ini cukup sulit bagi para pengusaha untuk bisa menjaga alur produksinya.
Melihat dari fenomena kelangkaan kayu untuk industri kertas dan konstruksi, bagi para petani ini bisa menjadi cara untuk menambang emas hijau :). Dengan memanfaatkan lahan yang tak terpakai para petani bisa menanam kayu emas hijau atau lebih dikenal dengan pohon albasia.
Pohon Albasia/sengon/ jengjeng (albasizia falcataria) adalah pohon kayu rakyat yang awalnya digunakan untuk penanganan lahan kritis melalui Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah ( RLKT). Diakhir-akhir ini pohon jenis ini sangat digandrungi para petani hutan rakyat.
Pohon sengon disamping relatif mudah dalam pembudidayaannya ternyata juga mudah dalam pemasarannya, bahkan jenis kayu albasia mendapat julukan emas hijau. Hal ini ditunjang pula oleh semakin meningkatnya kebutuhan kayu untuk kepentingan pembangunan industri kertas, mebel maupun bahan bangunan.
Peluang emas ini harus bisa dimanfaatkan oleh para petani, terutama lahan-lahan yang tidak produktif agar bisa di produktifkan dengan budidaya pohon Albasia ( sengon ). Dari tahun ketahun harga kayu sengon dalam bentuk glondongan terus naik, berikut ini perkiraan harga kayu sengon untuk tahun 2021.
Baca juga : 3 jenis bambu ini cocok untuk bahan bangunan
DAFTAR HARGA KAYU SENGON GELONDONGAN
Panjang | Diameter | Harga / Kubik |
---|---|---|
Panjang 103 cm | 20-24 | IDR 801.000 |
25-29 | IDR 851.000 | |
30-39 | IDR 901.000 | |
40-49 | IDR 950.000 | |
50-59 | IDR 1.000.000 | |
Panjang 130 cm | 15-18 | IDR 750.000 |
19-24 | IDR 800.000 | |
25-29 | IDR 850.000 | |
30-39 | IDR 900.000 | |
40-49 | IDR 950.000 | |
50-59 | IDR 1.002.000 | |
Panjang 200 cm | 20-24 | IDR 722.000 |
25-29 | IDR 820.000 | |
30-39 | IDR 910.000 | |
40-49 | IDR 985.000 | |
50-59 | IDR 1.010.000 | |
Panjang 300 cm | 25-29 | IDR 840.000 |
30-39 | IDR 961.000 | |
40-49 | IDR 1.050.000 | |
50-59 | IDR 1.087.000 |
DAFTAR HARGA KAYU SENGON BELAH (MEBEL)
Jenis Kayu Sengon Mebel | Harga |
Kayu Sengon Papan Cor 18 cm X 2 m | IDR 8.250 |
Kayu Sengon Papan Cor 15 cm X 2 m | IDR 7.150 |
Kayu Sengon Usuk 5cm X 7 cm X 3m | IDR 23.100 |
Kayu Sengon Usuk 4cm X 6cm X 3m | IDR 18.700 |
Kayu Sengon Usuk 5cm X 7cm X 2.5m | IDR 18.700 |
Kayu Sengon Usuk 5cm X 7cm X 2m | IDR 16.500 |
Kayu Sengon Balok 6cm X 12cm X 3m | IDR 71.500 |
Kayu Sengon Balok 6cm X 12cm X 4m | IDR 93.500 |
Kayu Sengon (Reng) 2m | IDR 6.600 |
Note : Harga diatas tentunya sangat dipengaruhi oleh masing-masing kota, bisa saja harga ditiap daerah berbeda
Baca juga artikel selanjutnya:
- Manfaat pohon akasia untuk kesehatan yang perlu kamu tau
- Manfaat daun kelor untuk kesehatan
- 5 jenis daun sawi sering banget kamu liat
- 5 manfaat kumis kucing sebagai obat herbal
Kayu sengon sendiri mempunyai beragam jenis, berikut ini adalah jenis dari kayu sengon yang sering diperdagangkan :
1) Sengon Laut

Sengon laut merupakan jenis pohon sengon yang paling cepat tumbuh dan lebih banyak dibudidayakan oleh para petani di Indonesia. Untuk lebih membedakan dengan jenis sengon laut lainnya, daging atau tekstur kayunya tidak begitu keras serta warnanya putih.
2) Sengon Buto

Sengon buto Jika dilihat sekilas memang hampir tidak berbeda dengan jenis sengon laut. Hanya saja daging atau kayu sengon buto sendiri cenderung lebih kemerahan. Ukuran daunnya sendiri juga lebih kecil daripada sengon laut.
3) Sengon Tekek

Tidak seperti dengan sengon buto maupun laut. Bisa dibilang jenis sengon tekek lebih memungkinkan untuk diolah menjadi berbagai macam furnitur atau perabot. Bobotnya sendiri lebih berat, mengingat serat kayunya lebih rapat dan keras. Jenis ini sendiri lebih memungkinkan untuk dimanfaatkan untuk pembuatan kursi, meja, kusen, almari, dipan dan sebagainya.
Dibalik kemudahan menanam pohon sengon atau albasia, ternyata pohon sengon memiliki banyak hama ulat kantong yang bisa menggangu pertumbuhanya. Agar cara perawatan kita benar, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1) Hama Ulat Kantong berdampak sangat serius dan menyebabkan kematian
sengon yang ditanam dengan cara monokultur, biasanya serangan hama ini pada musim kemarau. Ulat Kantong termasuk polypag, yakni pemakan segala. Tidak hanya sengon saja yang dimakan namun juga jenis kayu lainnya. Ulat Kantong menyerang sengon segala umur.
Siklus hidup Ulat Kantong relatif cepat. Yaitu dapat hidup fase telur 1-3 minggu, larva 2 minggu, pupa 2 minggu dan ngengat atau imago 4 minggu. Setelah 2-3 minggu, telur menetas secara bersamaan, beribu-ribu ulat kecil bergelantungan mencari tempat dan makanan. Pada saat bersamaan, induk dari Ulat Kantong melepaskan diri dan jatuh ke tanah.
2) Tanda-Tanda Serangan Hama Ulat Kantong.
Untuk mengetahui serangan hama ulat kantong dapat dilihat dengan gejala sebagai berikut:
- Lapisan daun bagian bawah terlebih dahulu diserang, Daun lama-kelamaan nampak terawang.
- Klorofil daun habis, daun berubah warna menjadi merah kecoklatan.
- Pada musim kemarau daun kering dan tanaman mati
3) Upaya Pencegahan.
a) Diversifikasi tanaman
Albasia yang terserang hama ulat kantong umumnya tanaman monokultur (tanaman sejenis), sehingga dimungkinkan hama akan memakan daun yang sama, oleh karena itu dapat dilakukan dengan melakukan upaya divesipikasi dengn tanamn keras lain misalnya tanaman cengkeh atau buah-buahan yg lain.
Dianjurkan untuk setiap Ha tanaman albasia dengan popuasi tanaman 400 batang setiap Hektar dapat di sisipkan 100 batang tanaman Suren atau Nimba, karena kedua pohon tersebut dapat mengusir serangga dengan aroma khasnya yang bersifat revelent tidak antractant
b) Rotasi tanaman
Hamparan pohon albasia yang mati terserang hama ulat kantong sebaiknya diakukan dirotasi satu periode dengan tanaman lain dengan maksud untuk memotong siklus perkembangan ulat kantong
c) Bibit Unggul.
Banyak jenis bibit albasia yang dikembangkan oleh petani kayu albasia menggunakan bibit unggul baik yang diseleksi oleh petani sendiri ataupun melalui balai pembenihan tanaman hutan, karena dengan bibit unggul disamping tahan terhadap seangan hama juga pertumbuhannya relatif cepat dan memiliki kwalitas batang/pohon/kayu yang lurus, kondisi ini akan meningkatkan produksi kayu.
4) Upaya Pengendalian
Hal yang harus mendapat perhatian dalam pengendalian serangan hama ulat kantong adalah
- Pengamatan secara rutin/periodik ada serangan dapat segera diketahui.
- Pemotongan daun terserang pada saat stadia pupa kemudian dibakar.
- Pemanfaatan musuh alami yang di lapangan (Apantetes dan Tachinidae / sejenis lalat hitam).
- Injeksi batang atau infus akar dengan insektisida sistemik.
- Dilakukan serentak diseluruh lokasi tegakan albasia.
5) Cara pengendalian
Hama Ulat Kantong dapat dikendalikan dengan 2 cara, yakni dengan cara kimia dan menggunakan musuh alami:
a) Pengendalian secara kimiawi
Pengendalian secara kimiawi dapat menggunakan insektisida sistemik dengan cara diinfus dan disuntikkan pada batang tanaman.
b) Sedangkan dengan menggunakan musuh alami
Pengendalian secara alami dapat menggunakan burung pemakan ulat. Pengendalian dengan musuh alami terkendala karena saat ini ekosistem hutan mulai tidak seimbang, sehingga memicu perkembangan predator sengon. Sebaliknya musuh alami dari parasit predator pertumbuhannya cenderung menurun drastis.
6) Upaya penberantasan hama
a) Penyemprotan
Pemberantasan ulat kantong dapat dilaukan dengan penyemprotan dengan insektisida sistemik karena ulat terlidung oleh kantongnya. Upaya inindapat dilakukan terhadap tanaman albasia muda yang berumur kurang dari 2 tahun dengan tinggi pohon maksikmal 3 meter.
b) Penginfusan
Pemberantasan dengan penginfusan adalah memasukan isektisida sistemik melalui batang atau akar dengan harapan racun daoat sampai ke daun atau seluruh bagian tumbuhan.
Sahabat property145, dengan potensi keuntungan cuan diatas mari manfaatkan lahan tak produktif agar kembali jadi lahan produktif, dan jangan lupa perhatikan juga faktor-faktor pertumbuhan pohon sengon agar hasil panenya maksimal.
Baca artikel lainya :
- Mengenal pohon sengon kingdom plantae
- 4 pohon peneduh bikin rumah jadi adem
- 4 jenis kelapa unggulan nilai ekonomis tinggi
- 4 Jenis bambu untuk hiasan teras rumah
Catatan : dirangkum dari berbagai sumber